Beranda | Artikel
Empat Golongan Manusia Perusak Islam
Jumat, 10 Juni 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Empat Golongan Manusia Perusak Islam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah TaslimM.A. pada Kamis, 9 Dzul Qa’dah 1443H / 09 Juni 2022 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Empat Golongan Manusia Perusak Islam

Imam Muhammad Ibnu Fadl Az-Zahid menyebutkan bahwa pudarnya Islam akan terjadi di tangan empat golongan manusia. Yaitu:

  1. Orang-orang yang tidak mengamalkan ilmu yang telah mereka ketahui,
  2. Orang-orang yang mengamalkan tapi tanpa ilmu,
  3. Orang-orang yang tidak beramal juga tidak berilmu,
  4. Orang-orang yang melarang manusia dari menuntut ilmu.

Semua kerusakan dan keburukan kembalinya kepada orang-orang yang berpaling dari ilmu. Karena orang yang tidak mengamalkan ilmu menunjukkan ilmunya tidak bermanfaat, ilmunya tidak menjadi sebab hatinya takut dan tunduk kepada Allah. Inilah golongan manusia yang celaka.

Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan makna empat golongan ini.

1. Orang yang punya ilmu tapi tidak punya amal

Golongan ini adalah orang yang paling berbahaya bagi orang awam. Karena dia merupakan argumentasi yang dijadikan orang-orang awam dalam setiap kekurangan dan keburukan yang ada pada diri mereka.

Yakni orang-orang awam akan mengatakan: “Dia saja yang berilmu tidak melakukannya. Dia saja yang dipandang sebagai orang yang paham dalam agama juga tidak mengerjakan ini.” Menjadi alasan bagi orang-orang awam untuk membela kesalahan mereka.

2. Ahli ibadah yang tidak berilmu

Mereka ini semangat tapi tidak punya ilmu, akhirnya dia mengamalkan semua apa yang dianggap baik dalam pikirannya, apa yang dibisikkan oleh setan dalam perasaannya.

Ini juga bisa merusak agama. Karena orang-orang akan bersangka baik kepadanya dengan mempertimbangkan ibadahnya yang rajin, dianggap sebagai orang shalih, maka orang-orang pun akan meneladaninya dalam kebodohannya. Apa yang dia kerjakan akan diikuti dan dianggap baik padahal itu tidak ada dalilnya. Akhirnya manusia akan binasa dan orang-orang yang mengikutinya juga akan terjerumus ke dalam sebab kejahilan yang dilakukannya.

Kedua golongan ini yang telah diperingatkan oleh salah seorang ulama Salaf:

احذروا فتنة العالم الفاجر، والعابد الجاهل فإن فتنتهما فتنة لكل مفتون

“Waspadalah terhadap fitnahnya orang yang berilmu tapi buruk pengamalannya, juga fitnahnya orang yang ahli ibadah tapi jahil. Karena fitnah keduanya merupakan fitnah bagi orang-orang yang terfitnah.”

Ilmu kalau sekedar menjadi pengetahuan, hanya menjadikan seorang kelihatan banyak yang dikuasai tapi tidak membentuk pada dirinya, tidak menjadikan hatinya tunduk dan takut kepada Allah, maka ini adalah ilmu yang mencelakakan. Tentu ini bukanlah ilmu yang dipuji di dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang shahih.

Kebanyakan manusia menjadikan panutan dua golongan. Yaitu orang-orang yang dianggap berilmu dan orang-orang yang dikatakan sebagai ahli ibadah. Oleh karena itu jika para ulamanya adalah orang-orang yang buruk amalnya, sedangkan ahli ibadahnya adalah orang-orang yang jahil, maka ini akan menjadi sebab musibah yang merata dengan sebab rusaknya dua golongan manusia ini, dan fitnah besar pun akan tersebar di masyarakat umum maupun di kalangan orang-orang yang khusus.

Maka solusinya -setelah pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala- untuk masalah seperti ini adalah menuntut ilmu yang bermanfaat, ilmu dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdasarkan pemahaman para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum.

3. Tidak punya ilmu tidak juga beramal

Orang-orang seperti ini seperti binatang-binatang ternak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ

“Mereka ini sama dengan binatang-binatang ternak bahkan lebih tersesat lagi.” (QS. Al-A’raf[7]: 179)

Inilah orang yang tidak mau belajar kemudian tidak mau mengamalkan. Tidak ada kebaikan yang ada pada diri mereka, maka dikatakan seperti binatang-binatang ternak. Bahkan binatang ternak masih lebih baik keadaannya. Karena binatang-binatang ternak tiga Allah berikan akal untuk memahami ilmu. Sehingga keadaan binatang tentu tidak akan dihinakan ketika pada hari kiamat nanti.

Adapun orang-orang yang tidak mau belajar agama dan tidak mau mengamalkan tentu akan dimintai pertanggungjawaban dan akan dihinakan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat nanti karena mereka berpaling dari ilmu dan amal.

4. Menghalangi manusia dari menuntut ilmu

Ini adalah perwakilan iblis di muka bumi. Mereka adalah orang-orang yang menghalangi manusia dari menuntut ilmu dan belajar agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bagaimana manusia akan mengenal Allah, beribadah dengan benar, belajar tentang iman, belajar aqidah, kalau dia tidak menuntut ilmu agama, tidak membaca ayat-ayat Al-Qur’an, merenungkan isinya, membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?

Tidak ada yang menginginkan keburukan seperti ini kecuali iblis laknatullah ‘alaih dan balatentaranya. Makanya ketika ada golongan manusia yang perbuatannya selalu menghalang-halangi manusia dari menuntut ilmu dan memahami agama Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka pantas disebut sebagai perwakilan iblis di muka bumi ini. Mereka adalah orang-orang yang melaksanakan tugas iblis di muka bumi untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bahkan setan-setan dari kalangan manusia ini lebih berbahaya bagi manusia dibandingkan setan-setan dari kalangan jin. Karena mereka-mereka ini yang menghalangi hati manusia dari petunjuk dan jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51778-empat-golongan-manusia-perusak-islam/